Rabu, 22 Oktober 2014

Melangkah Bersama Ayah



Hai, selamat malam...
Lelah yang kudapatkan malam ini membuatku tak bisa cepat tertidur. Saat ini, aku tidur bersama ayahku. Yah, usiaku memang sudah 22 tahun. Aku tak perduli apa kata mereka karena aku benar-benar merindukan saat-saat seperti ini,  seperti masa aku masih kecil dulu.
Setelah tahun awalaku memasuki jenjang perkuliahan, inilah aku rasakan lagi tidur bersama ayahku dalam satu kamar. Sekarang pukul 11.58 WIB ayah sudah tertidur pulas, mungkin karena lelah. Betapa tidak? Sudah dua hari beliau tak sempat tidur siang, apalagi hari ini beliau baru pulang dari Siak, belum sempat tertidur beliau mengajakku jalan-jalan. Aku yang baru berusia 22 tahun saja merasakan pegal-pegal dan betisnya mengeras, apalagi beliau. Lumayan jauh kaki kami melangkah malam ini. Dari jalan pahlawan Kerja gg. Utama Angkasa Marpoyan, kami berputar melewati Jln. Raya K.H. Nasution.
Saat ini sesekali kuperhatikan wajahnya, ia tak semuda dulu. Kerutan-kerutan di keningnya sangat jelas. Rambutnya mulai memutih, jenggotnya juga sudah mulai ayah biarkan tak terawat. Ayah.... Maafkan aku ya, akubelum bisa membahagiakan Ayah dan Ibu. Aku sayang Ayah karena Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar