Rabu, 22 Oktober 2014

Sesalku

Dulu, aku tak pernah menghiraukan semua nasehat mu 
Dulu, aku tak pernah mampu menyayangimu seperti kamu menyayangi ku
Dulu, aku selalu menepis saat engkau menuntut pertanggungjawaban atas sikap ku
Dulu, aku memang tak pernah menyadari dalamnya cinta yang engkau beri untuk ku
Tapi itu dulu, saat aku belum tau dan tak pernah mau tau tentang kasih sayang yang engkau berikan untuk ku

Kini, aku akan selalu berusaha untuk mampu menuruti nasehat mu
Kini, aku akan selalu berusaha untuk menyayangimu melebihi kasih sayangmu kepada ku
Kini, aku akan bersikap baik dan akan bertanggungjawab atas kecerobohan ku
Dan kini aku merasa takut untuk jauh darimu



Ma'afkan aku jika dulu selalu membuatmu merasa tak berarti dalam hidup ku
Karena sesungguhnya kamulah satu-satunya yang berarti dalam hidupku, bukan orang lain
Aku kagum pada keanggunanmu yang selalu mema'afkan semua kesalahan ku 
Bahkan engkau membalas kenakalanku dengan kasih sayang yang tak pernah aku dpatkan dari orang lain
Dengan cinta yang tulus tanpa mengharapkan balas kasih atas kasih sayang mu untuk ku

Aku sadar, aku memang nakal dan selalu mengganggu tidurmu kala itu
Aku selalu menuntut kehadiranmu disisi ku meski engkau lelah menghadapi ku
Aku selalu membuatmu sedih atas keadaan ku yang sakit-sakitan
Tapi itu dulu waktu aku belum bisa membalas kasih sayang dari mu
Waktu aku belum bisa mengerti menyayangi dajn mencintai mu
Bunda, ku ingin kau tau aku menyayangi mu lebih dari segalanya 
Karena kaulah muara kasih dan sayang dalam hidup ku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar