Untuk pertama merasakan sakitnya diabaikan oleh peserta didik. Dia,
seorang peserta didik yang selama ini selalu antusias belajar bahasa Indonesia
bersamaku. Hari ini, 29 September 2013, ia memasang wajah tak sedap dipandang di
hadapanku. Ainun, nama siswa yang selalu bersemangat mengikuti pelajaran
bersamaku.
Kesalahan yang ku lakukan mungkin terlalu menyakiti hatinya. Sebelum
hari itu, ia selalu mengirim pesan singkat padaku menanyakan kabar di setiap
malam. Kelalaianku yang selalu aku lakukan, membiarkan hanpone tetap berasa di
dalam tas setelah pulang mengajar. Alhasil banyak sekali pesan dan tanda
panggilan tak terjawab.
Rasa bosan mengalahkan kebijaksanaan yang seharusnya
kupertahankan. Ainun, maafkan Ibu Nak. Tidak bermaksud untuk menyakiti hati
Ainun. Tapi memang kelalaian yang ibu lakukan selalu menyakiti hati orang lain.
ibuk,maaf ya saya udah mengabaikan ibuk,sebenarnya saya ngak bermaksud,waktuitu saya lagi bad mood aja,karena guru yang lagi dekat ama saya dekat dengan orang lain ,dan itu buat saya jealous buk,
BalasHapus