Senin, 15 September 2014

Pengakuan Teman Kecilku

           Selamat pagi ceria.....
Hari ini masih ada sisa-sisa kebahagiaanku. Betapa tidak, untuk yang pertama aku mengetahui pengakuan teman kecilku. Pengakuan tak terduga yang selama ini aku nantikan. Dia, Iis Sugiarto teman masa kecilku mulai aku kelas satu Sekolah Dasar (SD), kami selalu bersama ke mana pun.

           Ternyata, detik-detik perpisahan harus kami lalui.Ya, menjelang kelas empat SD Iis sudah tidak bisa aku lihat setiap hari. Kepergiannya membuat kekosongan hari-hariku. Pernah aku menangis karena merindukanya, merindukan teman kecilku. Tak lama setelah perpisahan itu, ada kabar dia punya cinta monyet di sekolahnya, Dede nama cinta monyetnya itu. Waktu itu aku belum tahu rasa sakit yang ada di hatiku disebut cemburu. ternyata menginjak bangku SMP aku bertemu lagi denganya.

           Jauh berbeda dengan dia, teman kecil yang tak pernah cuek dan tak pernah sombong sekarang benar-benar cuek dan sombong. Dia selalu menebar pesona bagai kumbang yang siap setiap saat menghampiri bunga yang mekar merekah dengan keharumanya yang memikat. Di bangku SMP ini aku mulai melupakanya dan mulai mencari teman pengganti. Aku membuka hati untuk si Alm. Iman.

            Alm. Iman yang selama delapan bulan mendekati dan berusaha menginginkan aku menjadi pacarnya. Tepat pada malam hari ulang tahunku, aku dan dia resmi pacaran. Hanya bertahan sampai dua bulan, aku dan Alm. Iman mengakhirinya, namun karena masih saling menyayangi aku menganggapnya sebagai abang begitu juga sebaliknya, dia menganggapku adik. Walau sudah beda setatus kami tetap sering jalan berdua.

            Mungkin, mengecewakan Alm. Iman. Aku berpacaran dengan teman satu angkatan di sekolah, Iqbal Hadi Sundoro namun juga tidak bertahan lama hanya sekitar tiga bulan. Lebih mengecewakan bagi Alm. Iman, aku berpacaran dengan Herman adik sepupunya. Herman, seorang lelaki yang sangat sempurna bagiku. Begitu banyak rintangan yang kami lalui, terutama restu ke dua ortuku yang sulit kami dapatkan. Selama tujuh tahun aku dan Herman berpacaran tepat pada usia ke tujuh tahun itulah kami mendapatkan restu yang selama ini kami inginkan, dan kami berencana mengakhiri hubungan itu di pelaminan tahun depan pertengahan 2015.

          Kembali pada pengakuan teman kecilku, tepat tanggal 15 September 2014 pukul 03.21 dini hari. Sebelumnya kami memang sering chating melalui akun facebook.dan pada akhirnya pengakuanya aku dapatkan setelah aku terlebih dahulu mengakui bahwa dia, Iis adalah cinta pertamaku walau tak pernah sampai pacaran. Sampai hari ini tulisan pengakuanya seperti melayang dalam otak bahkan keluar dan melayang-layang di hadapanku. "Yea amien,,,, cinta pertama emang sulit tuk d lupakn, tp aq percayea dalam sebuah pilihan,,,, q berharap qmu juga bahagia yea cinta pertama q,,,," sampai detik ini aku masih sering tersenyum sendiri jika teringat masa kecil bersama mu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar