Rabu, 12 November 2014

PUISI

Merindumu Sahabatku
Sahabat, kau bagian dari hidupku
kau bagai darah, mengalir dalam tubuhku menghidupkanku
bagai tulang, kokoh menopang tubuhku
selalu membuatku tegar

Awalnya kita seperti angka 8
tapi kau memilih meninggalkan aku
memang bukan salahmu
tapi salahku, selalu menyakitimu
Sahabat, kau tahu aku tak lumpuh tanpamu
tapi aku tak bisa lagi berdiri kokoh seperti dulu
seperti saat aku bersamamu
aku kehilanganmu

Sahabat, kau masih bisa melihat senyumku
tapi apakah kau tau, sesak di dadaku
dada yang selama ini penuh kebahagiaan bersamamu
namun kini harus kosong tanpa kehadiranmu
Satu, hanya satu pintaku
tetaplah jadi mawar yang berduri
indah dipandang dan menyejukkan hati siapapun
tetap pada satu pendirian
tak semudah membalik telapak tangan untuk mendapatkanmu

Engakau harus tahu, kau seperti bintang pada malamku
selalu menerangiku sampai terlelap  dalam mimpi indahku
tapi kini, aku tak lagi bisa memelukmu di kala hujan dan petir berteriak
Jumat, 18 April 2014 hujan deras itu menjadi saksi perpisahan aku dan kamu
Ya, aku dan sahabatku
Aku sangat merindukanmu
merindukan kehadiranmu
sahabat terbaikku
I Miss U NSL

Tidak ada komentar:

Posting Komentar