Masih
seperti malam yang lalu, aku belum tertidur. Lelahku hilang terobati selesainya
pengumpulan data yang kulakukan. Yah, hari ini aku telah selesai mengumpulkan
data untuk penelitianku sebagi tugas akhir. Atas ijin Tuhan tentunya. Segala puji
bagi Mu Ilahi, aku berterimakasih dan bersyukur. Besok, aku akan memulai
mengerjakannya, Tuhan ijinkan aku melakukannya, karena aku ingin membahagiakan
kedua orang tuaku.
Malam
ini masih tetap sama seperti malam yang kemarin, tapi siang tadi sahabatku dating
mengunjungiku dengan membawa kabar bahagia. Dia menunjukkan foto calon
suaminya. Tuhan kabulkanlah keinginan dia untuk menikah, karena kalau tidak
kepada-Mu aku meminta lalu kepada siapa? Aku bahagia mendengar ceritaya, dia
sudah bisa move on dari masa lalu
yang ia anggap gelap selama ini. Tam-tam, ya aku memanggilnya dengan panggilan
itu. Semua itu ada sebabnya, Tam-tam itu selalu ceria, selalu cerewet kalau
bersamaku, tapi kenapa kalau dengan yang lain dia diam ya? Entahlah aku juga
kurang tahu.
Sedikit
ada rasa yang tiba-tiba datang menyelinap dan menyesakkan dada setelah aku
selesai mengumpulkan data, ya aku merindukan semerbak wangi deodoran dari ketek
seseorang. Kikh kikh kikh,,,, aku rindu kehadirannya. Tuhan, bantu aku, lindungi
dan jagalah dia di sana, sampaikan rinduku ini. Semoga dalam lelap tidurnya
membuat ia semakin tenang, semoga dalam keterjagaannya ia akan selalu
mencintai-Mu. Tuhan, jika engkau ijinkan, aku ingin Engkau hadirkan dia dalam
indah mimpiku, walau hanya sejenak.
Plakkk!
Tuhan, maafkan aku membunuh nyamuk ini yang sedari tadi menggangguku. Hemmmm…
adakah cahaya yang mampu menerangiku untuk selamanya, aku takut kegelapan. Kegelapan
yang hanya bisa diterangi cahaya cinta. Apakah salah jika aku menganggap dia
sebagai penyinar hidup yang Engkau utus untukku setelah ibu dan ayahku? Aku merindukannya.
HERSI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar