Semut dalam bahasa inggris "ant" sedangkan semut itu sendiri adalah
binatang kecil yang memilki solidaritas tinggi terhadap sesamanya. Meskipun
banyak manusia menganggap semut sebagai musuh kecil yang berbahaya dan
menjengkelkan hati, tapi kalau kita memperhatikan kebiasaan yang dilakukan
semut kita akan memperoleh suatu pelajaran yang sangat berharaga. Mengapa saya
katakan demikian?
Alasan saya mengatakan kita bisa memperoleh satu pelajaran dari kebiasaan semut
akan saya jelaskan dengan contoh. Dalam keseharian, semut selalu hidup
bergotonroyong dalam melakukan semua pekerjaan, selalu berjabat tangan dan
berciuman ketika bertemu dengan sesamanya seakan mereka lebih memahami adanya
hubungan sosial daripada manusia yang memiliki akal lebih sempurna dari semut.
Seandainya manusia bisa dan mau menjalani hidup seperti hidup yang dijalani
oleh semut, pasti kehidupan manusia akan lebih hidup ( seperti iklan di rokok TV) dan
lebih sejahtera, tidak perlu selalu bekerjasama setiap hari seperti semut,
cukup dengan menyampaikan pendapat dan menanggapi pendapat orang lain ketika
bermusyawarah, tidak perlu selalu berjabat tangan cukup dengan melambaikan
tangan saja dari jauh untuk menandakan kita mau menyapa orang lain, tidak perlu
berciuman sepert semut ( karena bukan mukhrim) cukup dengan berjabatan tangan
saja yang penting menandakan kita memiliki solidaritas tinggi melebihi solidaritas
yang dimiliki semut.
Semut tidak pernah membeda-bedakan
antara semut yang satu dengan yang lain meskipun mereka beragam jenisnya hitam
besar/kecil, merah besar/kecil, dan lain sebagainya mereka tetap memliki rasa
solidaritas beda dengan manusia, manusia akan lebih memperhatikan orang kaya
dan tidak menghiraukan yang miskin. Bahkan selalu bertengkar karena adanya
perbedaan, seandainya manusia bisa memahami arti perbedaan seperti isi lagu
yang di lantunkan oleh salah satu Band di negara kita“ ayo bangun dunia
didalam perbedaan jika satu tetap kuat kita bersinar, harus percaya tiada yang
sempurna dan dunia kembali tertawa…”. Alangkah damainya bila manusia mampu
menerapkan kebiasaan yang baik seperti kebiasaan baik semut, mungkin semut
nakal juga bagi manusia karena semut memakan makanan manusia dan menggigit
manusia, itulah kekurangan dari semut yang tidak memiliki akal seperti manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar