Lagi-lagi muka begoku muncul di depan Roza dan
Pita. Ha ha ha terdiam saat menyadari tingkahku. Buru-buru membuka bungkusan
bubur ayam. Nyam nyam nyam, tersadar tak merasakan apa pun. Spontan styrofoam yang telah lunak di mulut ku buang. Ha ha h
aha... entah apa yang terjadi pada diriku baru-baru ini, bisa jadi karena mulai
terbiasa tak diperhatikan.
Segera ku telungkupkan wajahku pada benaman tangan
ke lantai dapur. Roza dan Pita heran atas perbuatanku. “Ha ha ha ha...” gelak
tawa mereka setelah mendengar ceritaku. Aku kira kerupuk, ternyata cuilan
styrofoam yang masuk ke dalam sajian bubur ayam milikku. Karena berwarna putih
lahap ku makan, ternyata tak ada rasa. Biasalah perut kalau sudah lapar apa pun
rasanya nikmat sampai cuilan styrofoam aja aku makan. Jadilah, makan kerupuk
styrofoam pertama di antara orang-orang...