Rindu
Bisa kah kau rasakan
kerinduan ku?
Semua tak tertahan
Ku biarkan rindu itu
mengalir pergi bersama air mata ku
Aku rindu kamu
Walau gelapnya malam
menutupimu
Menghalangi mataku tuk
melihat mu
Aku akan tetap
merinduimu
Wangi tubuh mu
Lembut sentuh mu
Hangat pelukmu
Tulus sayang mu
Dan ihklas cinta mu
Untuk yang terakhir
Dengarlah suara ku
Tidurlah nyenyak
purnama ku
Jangan risaukan aku
Karena hujan mulai
menghapus rinduku dan juga bayangmu
Dan sambutlah aku di
alam mimpimu
Walau hanya sejenak
Kesatria
Senyumlah kesatria
Meski darah bercucur
dari tubuh mu
Meski musuh terus
mencabik mu
Semua tak kan sia-sia
Bersoraklah kesatria
Meski harus menangis
darah serta gugur di medan perang
Kami tak kan tinggal
diam
Kau kesatria, pahlawan
Indonesia ku
Akan ku teruskan
perjuangan mu
mengharumkan bumi
pertiwi
Meski tak bersenjata
bambu runcing, parang serta granat
Aku tetap akan teruskan
perjuangan mu
membasmi kebodohan,
menciptakan keindahan
Memperluas pendidikan,
memperdalam ilmu, memperbaiki sikap dan keterampilan
Merdeka adalah tujuan
utama
Tak peduli rintanganya
Merdeka, merdeka, semua
merdeka.
Lahir batin merdeka
Kecewa
Amuk rasaku menimpa
kalbu
Mengalir menerobos
pembuluh nadi
Memaksaku melihat hitam
putih dunia
Menipu hingga membawaku
pada pelupuk mata
Dia, dia ada di setiap
pucuk udara
Terhirup segar mengusik
kegundahan
Menancap tepat di uluh
hati
Rasa kecewa itulah yang
harus ku nikmati
Dan aku rela terlelap
dalam dekapnya
Dekapan erat yang
menyesakan dan menyiksa
Membuat nafasku makin
memburu
kejar-kejaran dan
berlomba seperti gemuruh ombak di Pelabuhan Ratu
sampai akhirnya menghentikan
denyut nadi kehidupan
Tak perduli ku ucap
beribu kali kata itu
Celotehnya mendesis
dalam melodi risau menghempasku, menggulungku dan melemaskan
Dalam gemulai ombak
galau, rasa itu mengantarku pada penghujung asa
Terdiam dan berakhir
senyuman